Saturday, December 27, 2014



ANTARA AKU DAN JILBABKU



Ku langkahkan kakiku menuju pasar yang tak jauh dari rumahku. Kuhanya tersenyum setiap orang melihatku,mereka melihatku seperti melihat orang asing.

"mbak,kamu pakai jilbab ampe nutup bokongnya. Apa nggak panas?" tanya seorang Ibu-ibu menghampiriku.
 
"Justru kalau gak pakai kerudung terasa panas,Bu" jawabku tersenyum dan berlalu meninggalkannya.

Miris memang,melihat mereka terasa paling benar. Ingin rasanya menangis setiap di komentari yang aneh-aneh,apalagi ditanyakan masalah aliran. Kadang aku bertanya pada diriku sendiri 'apa bedanya aliran dengan jilbabku?' tapi,aku tenang menghadapi mereka yang menanyakan soal Jilbabku.

"Bu,beli Tempe dan Tahu Rp 4000" ucapku pada seorang penjual tempe.

"Ya,nak" jawabnya lalu membungkus Tempe dan Tahu yang aku pesan tadi.

Selama menunggu pesananku selesai di bungkus datanglah seorang Ibu-ibu cantik dan tidak memakai Hijab. Dia sangat cantik dengan pakaian terbukanya,Ku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku saat melihatnya.

"Mbak,kamu tuh nggak panas apa? semuanya serba tertutup. Aku saja yang pakai baju kayak gini panas?" Tanyanya.

"Alhamdulillah nggak mbak" jawabku tersenyum.

Aku mengambil pesananku yang sudah selesai dan langsung pergi meninggalkan Ibu penjual dan Ibu tadi yang bertanya tentang hijab padaku.
Kenapa mereka menilaiku seperti itu,apa salah jika aku berjilbab secara Syar'i? Aku rasa tidak ada yang salah dengan apa yang aku gunakan,selama aku masih bisa di jalan yang benar dan RidhoNya.

Setelah membeli Tempe dan Tahu,aku mencari sayur-sayuran. Karna aku sangat menyukai makanan sehat selain bermanfaat bagi tubuhku juga bisa membuat wajahku terhindar dari yang namanya jerawat. Di lingkunganku,aku terkenal tidak memakai Make-up apapun karna aku lebih suka yang natural dan tidak memakai parfum yang akan menjadi Fitnah bagiku. Kadang-kadang aku selalu di tanya 'kenapa wajahmu putih,kamu pakai bedak apa dan merk apa?' itulah pertanyaan yang mereka tanyakan padaku. 'aku nggak pakai apa-apa. aku Alergi bedak,aku cuma berwudhu dan Sholat saja' itulah jawabanku. Memang benar apa yang aku jawab,kadang teman-temanku tak percaya kalau aku tidak memakai bedak dan sejenisnya itu.

"Mbak,bajumu sangat bagus beli dimana?" Tanya seorang Muslimah cantik mengahampiriku.

"Terima kasih, Mbak. Saya beli di salah Toko Online" jawabku jujur.

"saya suka melihat seorang wanita yang rela menutup auratnya disaat jaman modern seperti sekarang. dimana para wanita di injak-injak harga dirinya dan hanya di jadikan pelampiasan Syahwat kaum laki-laki" jelasnya.

"Alhamdulillah mbak,saya mendapatkan HidayahNya. memang benar kaum Hawa sekarang lebih murah dari sayuran ini" candaku seraya mengambil sayuran yang aku pegang.

"Haha,mbaknya bisa saja. mbak,sudah menikah?"

"Belum Mbak"

"wah hebat sekali,belum menikah sudah pakai baju yang luar biasa,semoga Allah melindungimu mbak"
"Aamiin"

Obralan ringan kami di akhiri dengan tukaran Nomor Handphone. Bahkan wanita tadi yang kutahu bernama Siti Maghfirah. Nama yang bagus,bahkan dia tadi mengajakku untuk ikut ke Majlis Tabligh yang di selenggarakan di yayasannya.

Setelah membeli sayuran,aku memutuskan untuk pulang karna waktu sudah semakin siang. Aku banyak belajar dari apa yang aku lihat hari ini. Masalah Hijab tak semua orang memandang bahwa Hijab menjadi cerminan kebaikan dan keburukan kita. bahkan menutupi keburukan dengan memakai Hijab. Hijab adalah murni perintah Allah,yang sudah tertulis dalam Kitab suci Al-Qur'an. Aku sangat berharap akan banyak wanita yang akan memakai hijab kedepannya dan tidak menilai hijab adalah sebuah kebutuhan melainkan sebuah kewajiban yang harus di lakukan oleh seorang muslimah tanpa melihat baik buruknya akhlaq mereka.