Sunday, November 12, 2017

Ayah,Ajarkan Aku sekuat Dirimu







Ayah...
Ku lihat kau berdoa dan menangis
Ku dengar tangisanmu sesegukkan

Ayah..
Apa yang kau tangisi?
Apa yang kau Doakan?

Ayah..
Apakah aku Nakal?
Apakah aku menyusahkan mu?
Apakah aku pernah menyakiti hati mu?

Ayah...
Ku ingin memelukmu
ku ingin mencurahkan isi hatiku
ku ingin mengatakan aku mencintaimu

Ayah,Tapi....
Aku malu
Aku takut
Aku tidak berani untuk mengatakannya

Ayah..
Saat malam tiba dan kau tertidur
Aku terbangun dan melihat wajahmu
Keningmu mulai mengerut
Rambutmu mulai beruban
Nafasmu terengah-engah

Ayah...
Aku menitikan air mataku
Aku menangis
Aku takut
Aku kalut

Cintamu sungguh besar Ayah.
Tanganmu yang kasar itu dulu pernah memeluk ku,menggenggam tangan ku dan menggendongku

Tapi,Ayah tanganmu kini mulai kasar dan rapuh..
Tak dapat lagi ku rasakan tangan hangat mu menggenggam tanganku.
Ayah,kau lah segalanya bagiku.
Cinta dan kasih mu menjadi candu dalam hatiku.


Ayah...

ku dengar,kau menangis tadi saat bermunajat pada sang maha pencipta. ayah kenapa? apakah kau baik-baik saja? mungkin begitu berat beban yang kau pikul sehingga ku dengar tangisanmu begitu memilukan.

Ayah...
aku berharap kau cepat sembuh,sembuh dan sehat seperti dulu. jangan pikirkan aku ayah,aku baik-baik saja. ku dengar kau mengeluh pada ibu tentang kepalamu yang akhir-akhir ini pusing. ku dengar kalian berdua menangis dikamar.