Sunday, January 6, 2019

Ibu Ajarkan Aku Untuk Bersabar. Ayah Ajarkan Aku Untuk Selalu Kuat.

(Sumber : Google)



Untuk bersabar rasanya aku tak sanggup. Beban hidupku terlalu berat untuk ku pikul. Ia bahkan sering kali membuatku tak nyaman dan tak tenang.

Ibu,aku ingin bertanya padamu. Apa yang membuatmu bisa sabar? Mendidik kami dengan penuh kasih-sayang. Memberikan yang terbaik. Bahkan engkau juga bekerja. Apa yang membuatmu bisa setegar itu dalam mengarungi kehidupan ini? Sedangkan aku selalu mengeluh karena hidupku tak sesuai keinginanku.
Engkau pernah berkata sambil mengelus puncak kepalaku

"Anakku,hidup ini ibaratkan nelayan. Kamu siap berlayar dimana saja,tapi pastikan kamu punya pegangan. Dan ikan yang mengail pada pancing ibaratkan rezeki. Oleh sebab itu,ombak yang tenang dan besar akan siap menerjang siapa saja"

Aku tersenyum mengingat nasehatmu yang penuh dengan cinta. Ternyata untuk belajar pun aku harus siap menjadi nelayan. Terima kasih,Ibu. Hari ini aku bisa tenang karena mendapatkan petuah cinta darimu.

Pun aku juga ingin belajar pada Ayah. Kenapa Ayah begitu kuat menghadapi kehidupan ini? Ia yang mencari nafkah untuk keluarga. Tak kenal hujan,panas,letih dan lelah selalu saja semangat. Apa yang menjadi rahasiamu,Yah?

Aku teringat,Ayah pernah memberikanku syair cinta yang justru membuatku malu karena selalu mengeluh.

"Anakku,kekuatan Ayah itu ada pada keluarganya. Ia siap melakukan apapun untuk bisa memberikan yang terbaik untuk orang dicintainya. Kamu tahu kenapa? Karena tak ada yang bisa menggantikan lelahnya Ayah selain senyuman kalian"

Aku terharu mendengarnya. Air mataku mengalir membasahi pipiku. Rasanya aku sangat malu karena selalu mengeluh. Suka membandingkan hidupku dengan orang lain. Padahal aku sudah lebih dari cukup. Terima kasih,Ayah. Kalian  memang yang terbaik.