Monday, December 19, 2016

Aku Masih Setia Sendiri










Aku Masih Setia Sendiri

Dalam keheningan malam ini, tak nampak bulan bersinar dan bintang pun enggan sekali memunculkan cahaya indahnya.

Hal ini sama seperti diriku yang kesepian tiada seseorang yang menemani hari-hariku.

Duhai diri.
Alangkah indah jika kau segera melepaskan masa lajangmu, membina rumah tangga bersama sang dambaan hati. Tapi selalu terbesit dihati “Siapakah gerangan pendamping hidup ini?” Pertanyaan yang bahkan tidak bisa kujawab.

Helaan nafas lelah terdengar menyedihkan. Lelah menyendiri, lelah mencari pendamping dan aku telah lelah menunggu. Tapi aku tidak ingin berputus asa, aku akan terus berdoa agar Tuhan menyegerakan sang pujaan hati datang melamar.

Aku masih setia menyendiri dalam kesepian. Aku tidak pernah berharap ponselku berbunyi dengan kata-kata perhatian yang terkadang membuatku melayang. Entahlah, apakah aku terlalu menutup diriku atau aku terlalu sibuk mencari yang terbaik? Aku bingung Ya Allah.

Aku bingung bagaimana aku memulai semuanya. Aku tidak tahu, bagaimana caranya aku mencari. Tapi aku percaya bahwa Engkau akan memberikan yang terbaik untukku.

Ya Allah..

Rasa lelah itu pasti ada dalam hatiku.
Rasa bosan itu selalu menyapa dalam diriku.
Rasa keinginan untuk segera mengakhiri masa lajang lebih kuat menguasai dadaku.

Kala hati mulai gundah gulana, kala itu aku menangis menyendiri. Tapi aku mempercayai RencanaMu yang paling indah itu. Tugasku selalu menyiapkan diri dan berbaik sangka padaMu.

Kuatkan aku dalam penantian ini Ya Allah. Sabarkan hatiku untuk lebih sabar menunggu kepastianMu. Aamiin


Author : Nanik Puji Astutik (Tim Penulis Indonesia Tanpa Pacaran)
IG @nanikpuji93

No comments:

Post a Comment